spiritt.. oF life never end...! Bisa...!

spiritt.. oF life never end...! Bisa...!
indonesia..

Kamis, 11 November 2010

FKMPI

FKMPI adalah singkatan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia yang secara intitusional merupakan wadah penyatuan mahasiswa Politeknik Se- Indonesia dalam rangka turut serta mensukseskan cita-cita luhur perjuangan para pendahulu bangsa ini.

FKMPI adalah sebuah perkumpulan/ organisasi mahasiswa politeknik di seluruh Indonesia yang didirikan di Semarang pada tanggal 12 September 1998. FKMPI merupakan wadah komunikasi dan komordinasi lembaga kemahasiswaan politeknik yang bertaraf nasional dengan tujuan mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan antar mahasiswa politeknik se Indonesia. Selain itu, FKMPI juga merupakan wadah penyaluran aspirasi mahasiswa politeknik se Indonesia dan kerjasamadalam rangka pengembangan mahasiswa di bidang minat dan bakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Secara konstitusional, tujuan FKMPI adalah : 1) mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan antara mahasiswa politeknik se Indonesia; 2) menggali, menganalisis, mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai kemajuan bersama bagi masyarakat dan Negara.

Dari tujuan di atas, maka FKMPI diharapkan menjadi salah satu komponen bangsa yang turut serta menjaga dan mempertahankan Negara Indonesia dalam konteks disintegrasi bangsa dan menjadi bagian ataupun pelopor dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia secara merata dan berkesinambungan.

Apa saja kegiatannya?

Secara umum, kegiatan FKMPI yang dibahasakan hanya 2 (dua), yaitu:

- mengembangkan profesionalisme dan intelektualitas, sesuai dengan fungsi dan tujuan organisasi

- menjalin dan membina hubungan baik dengan berbagai pihak yang menunjang tercapainya tujuan organisasi.

Kedua poin di atas baru merupakan garis-garis besar kegiatan FKMPI yang tentu penjabarannya dalam bentuk yang konkrit sangat luas. Penjabaran dalam bentuk konkrit tersebut dapat berupa:

1. Seminar-seminar yang bermuatan ilmiah

2. Pelatihan Kepemimpinan untuk pengembangan profesionalisme keorganisasian

3. Diskusi-diskusi ilmiah

4. Sharing ilmiah jarak jauh

5. Kajian teknologi dan keilmuan

6. Pelatihan Kreatifitas Mahasiswa

7. Pelatihan jurnalistik

8. Pelatihan Advokasi

9. Pelatihan Orasi

10. Pelatihan aksi massa

11. Mimbar Bebas Kampus

12. Aksi massa (demonstrasi) dalam rangka menyikapi permasalahan bangsa atau kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

13. Pelatihan Keterampilan Masyarakat (penyuluhan)

14. Advokasi untuk rakyat tertindas

15. Konsolidasi yang intens dengan lembaga kemahasiswaan lain mulai dari yang paling kiri sampai yang paling kanan.

16. Komunikasi dan kerjasama dengan pihak manajemen kampus, pemerintah dan industri yang bersifat simbiosis-mutualis dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan nasional, serta mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat secara signifikan.

17. Membentuk kelompok-kelompok penelitian mahasiswa dalam upaya pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi.

18. Terlibat menjadi pengurus dalam organisasi kemahasiswaan internal kampus (BEM/SENAT, BLM/DEMA)

19. Berpartisipasi aktif dalam setiap lini gerakan mahasiswa.

20. Pembinaan secara aktif dan berkesinambungan terhadap masyarakat desa (desa binaan)

21. dan lain-lain (masih banyak lagi).

Sampai saat ini, kegiatan FKMPI yang paling menonjol dan rutin dilaksanakan adalah MUNAS (Musyawarah Nasional) dan SARNAS (Sarasehan Nasional).

Keanggotaan FKMPI

Secara umum keanggotaan FKMPI adalah seluruh mahasiswa politeknik yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Negara Indonesia. Sifat keanggotaan terdiri dari anggota aktif dan anggota passif. Anggota aktif adalah pengurus fungsionaris organisasi kemahasiswaan internal kampus (Eksekutif dan/atau Legislatif). Sedangkan anggota passif adalah seluruh mahasiswa politeknik se Indonesia yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan internal kampus. Adapun hak-hak dan kewajiban diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FKMPI.

Dari seluruh ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa FKMPI adalah sebuah organisasi yang mirip dengan BEM/ Senat dan BLM/ DEMA, hanya saja cakupannya yang lebih luas baik itu dari sisi wilayah kerja maupun dari sisi keanggotaan. Jika organisasi kemahasiswaan internal kampus memiliki area kerja dan keanggotaan hanya pada kampus yang bersangkutan saja, maka FKMPI memiliki area kerja dan keanggotaan yang berskala Nasional (seluruh Indonesia).

Bentuk Kepemimpinan

Dalam FKMPI, pemimpin tertinggi dinamakan Sekjen (Sekretaris Jenderal). Entah itu gagasan dari siapa dan bagaimana nalar penggagasnya. Yang jelas kenyataan sampai pada hari ini pasca MUNAS IX di Jember, SEKJEN tetap menjadi bahan kesepakatan untuk gelar pemimpin tertinggi di FKMPI. Sekjen FKMPI dipilih pada setiap kali momen MUNAS (Musyawarah Nasional) yang dihadiri oleh delegasi Politeknik dari seluruh penjuru Nusantara yang mendapat undangan dan berkenan hadir. Jadi, untuk menjadi Sekjen harus ikut MUNAS. Jika tidak ikut MUNAS, jangan mimpi jadi Sekjen.!!!

Selain Sekjen, terdapat juga apa yang dinamakan dengan Korwil (Koordinator Wilayah). Korwil dipilih di MUNAS dan merupakan hak perogratif Sekjen untuk menunjuk Korwil yang dikehendaki, tapi bisa juga ditentukan melalui kesepakatan antar mahasiswa politeknik yang berasal dari wilayah yang sama. Wilayah kerja koordinator wilayah ini adalah pada setiap pulau, kecuali untuk pulau yang relative kecil atau kuantitas politekniknya sedikit maka digabung dengan pulau terdekatnya. Dalam FKMPI terdapat 5 (lima) Wilayah yang dipimpin oleh coordinator wilayah masing-masing:

1. Wilayah Sumatera
2. Wilayah Jawa dan Madura
3. Wilayah Kalimantan
4. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara
5. Wilayah Sulawesi dan Maluku

Pada setiap wilayah, terdapat lagi yang namanya Koda (Koordinator Daerah) dan Kordis (Koordinator Distrik). Area kerja Korda adalah di tingkat propinsi sedangkan area kerja Kordis adalah di tingkat Kabupaten/ kota pada masing masing wilayah. Korda dipilih pada MUSWIL (Musyawarah Wilayah) dan disahkan oleh Korwil sedangkan Kordis dipilih pada MUSDA (Musyawarah Daerah) dan disahkan oleh Korda.

Kurang Familier

Selama ini FKMPI memang belum terlalu familier diantara seluruh mahasiswa Politeknik, apalgi di kalangan mahasiswa yang ‘ogah-ogahan’ yang hanya maunya tau tentang dirinya sendiri, keluarganya, dan bagaimana kebutuhannya baik kebutuhan materil maupun biologisnya hari ini dan esok terpenuhi. Selain itu patut diakui bahwa kultur dan karakter kita sebagai mahasiswa politeknik memang cenderung tertutup dari pergaulan dan informasi yang tidak dijangkau oleh penglihatan dan pendengaran kita. Itulah citra khas sebagian mahasiswa politeknik – eksklusif.

Kurang familiernya FKMPI juga disebabkan karena terputusnya sosialisasi. Banyak mahasiswa yang pernah mengikuti kegiatan FKMPI seperti MUNAS atau SARNAS tetapi hanya menikmati wisata dan romantisme selama kegiatan, setalah kembali dari kegiatan mereka lupa untuk mensosialisasikan tentang keberadaan FKMPI kepada seluruh mahasiswa yang ada di kampusnya maupun kepada politeknik yang ada di daerahnya tetapi kebaradaannya belum tersentuh oleh FKMPI. Akhirnya, FKMPI menjadi barang yang asing sekaligus aneh di sebagian besar kalangan mahasiswa politeknik yang notabene adalah anggotanya dalam tinjauan konstitusi.

Proyeksi ke depan

Untuk ke depannya, diharapkan FKMPI tidak lagi menjadi barang asing lagi bagi seluruh mahasiswa politeknik, utamanya di kalangan mahasiswa politeknik yang pernah berpartisipasi dalam kegiatan formal FKMPI seperti MUNAS ataupun SARNAS. Secara tekstual, minimalnya setiap mahasiswa mampu melafadzkan dan menghafal kata “FKMPI”. Dari segi tindakan, minimalnya setiap mahasiswa politeknik berpartisipasi aktif dalam setiap gerakan dan kegiatan FKMPI. Dengan cara itu, FKMPI akan menjadi sebuah jaringan komunikasi yang efektif sebagai sentral pertukaran informasi yang kognitif antar mahasiswa politeknik se Indonesia. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar